Senin, 13 November 2017
Minggu, 12 November 2017
Penerapan Pneumatic di Dunia Industri
Sytem Pneumatic dalam dunia industri
13 November 2014
penggunan system pneumatic dalam dunia industri sudah menjadi barang umum, bahkan hampir semua industri apalagi manufacture mengandal pneumatic untuk mempermudah dalam proses produksinya, oleh karena itu pembahasan tentang pneumatic sangatlah penting untuk dikemukakan agar kita memperoleh informasi tentang system ini. sehingga nantinya akan bermanfaat dikemudia hari..
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti
napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).
napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).
Karakteristik Udara
Udara dipermukaan bumi ini terdiri atas campuran dari bermacam-macam gas. Komposisi dari macam-macam gas tersebut adalah sebagai berikut : 78 % vol. gas 21% vol. nitrogen, dan 1 % gas lainnya seperti carbon dioksida, argon, helium, krypton, neon dan xenon. Dalam sistem pneumatik udara difungsikan sebagai media transfer dan sebagai penyimpan tenaga (daya) yaitu dengan cara dikempa atau dimampatkan.Udara termasuk golongan zat fluida karena sifatnya yang selalu mengalir dan bersifat compressible (dapat dikempa).
BAHAN YANG DISA DIDOWNLOAD
Sifat-sifat udara senantiasa mengikuti hukum-hukum gas. dapat diidentifikasikan sebagai berikut : a) Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, b) Volume udara tidak tetap. c) Udara dapat dikempa (dipadatkan), d) Berat jenis udara 1,3 kg/m³, e) Udara tidak berwarna
Karateristik udara : 1. Jumlahnya tak terbatas 2. Mencari tekanan yang lebih rendah 3. Dapat dimampatkan 4.Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah 5.Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya) 6. Mengandung kadar air
penerapan system pneumatic dalam industri
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja
Penerapan pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
Komponen Utama system pneumatic
- Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpan unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang lebih dikenal sebagai Air Service Unit
- Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
- Aktuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik
- Sistem perpipaan
- Sensor dan transduser
- Sistem kendali dan displaycara kerja system pneumatic
Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya, Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara) hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Kenapa harus 6 – 9 bar, Karena bila tekanan hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau kompresor. Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya ,.Dalam sistem kontrol pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur.
Kelebihan system Pneumatic
a)Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer.
b)Dapat disimpan dengan baik
c)Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan sistem hidrolik.
d)Viskositas fluida yang lebih kecil sehingga
e)Gesekan dapat diabaikan.
f)Aman terhadap kebakaran.
g)Ketersediaan udara yang tak terbatas
h)Fleksibilitas temperatur
i)Pemindahan daya dan Kecepatan
Kekurangan system pneumatic
- Gangguan suara yang bising
- Gaya yang ditransfer terbatas
- Dapat terjadi pengembunan.
- Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
- Mudah terjadi kebocoran,
- Kesulitan untuk pengaturan posisi yang presisi akibat sifat kompresibilitas yang dimiliki udara
- Daya yang dihasilkan kecil
- Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistem pengadaan dan pendistribusian udara.
Aplikasi pneumatic dalam industri
1.Rem
2.Buka dan tutup Pintu (seperti pintu busway)
3.Pelepas dan penarik roda-roda pendaratan pesawat.
4. pengikat part pada jig machining
5. dan lain lain
5. dan lain lain
Perawatan system pnewmatic
Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian.
- Selalu lakukan pencegahan untuk menjaga udara dalam sistem selalu terjagakebersihannya.
- Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya dandiproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelahpembersihan.
- Pastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem.
- cegahlah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab sistem tidak dapatmemberikan tekanan
- Perhatikan Kebocoran bagian dalam komponen, selama kebocoran pada O-Ring atau posisinya, yang mana ketika pemasangan tidak sempurna atautergores oleh partikel metal atau sudah batas pemakaian.
ARDUINO
ARDUINO UNO
bahasa pemrograman Arduino mirip bahasa C yang digunakan pada AVR. Akan tetapi lebih sederhana, dan lebih mudah untuk dipelajari. Ada yang bilang juga bahwa bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa processing.
Bagi saya bahasa pemrograman yang digunakan pada Arduino adalah bahasa pemrograman Arduino ;) hehe
Nah pada kelas ini saya ingin mengajak kamu untuk belajar Bahasa Pemrograman Dasarnya. Penting sekali, supaya saat dipembahasan selanjutnya saya kasih kamu contoh program. Kamu sudah bisa memahami dan tidak bingung, karena kamu sudah tahu dasarnya. Ok!
Baiklah kita akan mulai dari:
Semua kode program yang ada dalam void setup akan dibaca sekali oleh Arduino. Biasanya isinya berupa kode perintah untuk menentukan fungsi pada sebuah pin. Contoh kodenya seperti:
Adapun untuk komunikasi antara Arduino dengan komputer, menggunakan:
Semua kode program yang ada di void loop akan dibaca setelah void setupdan akan dibaca terus menerus oleh Arduino. Isinya berupa kode-kode perintah kepada pin INPUT dan OUTPUT pada Arduino. Contoh kodenya seperti:
Adapun untuk menampilkan nilai pada sebuah sensor di Serial Monitor, bisa menggunaka:
Untuk menampilkan teks, bis menggunakan:
Dan untuk membuka Serial Monitor sendiri pada Arduino, bisa dengan memilih menu Tools kemudian pilih Serial Monitor. Atau dengan menekan kombinasi CTRL+SHIFT+M di keyboard. Atau bisa juga dengan meng-klik ikon Kaca Pembesar di Arduino, seperti gambar dibawah ini:
CATATAN PADA PROGRAM
Kamu bisa membuat catatan pada program dan tidak akan dibaca oleh Arduino, dengan cara mengetikan // kemudian mengetikan catatannya, seperti:
Tapi pemakaian tanda // hanya berfungsi untuk catatan satu baris saja, jika kamu ingin membuat catatan yang panjang yaitu berupa paragraf. Maka pertama kamu ketikan /* lalu ketikan catatan kamu, dan jika sudah selesai tutup dengan kode */ . Contohnya seperti:
KURUNG KURAWAL {}
Digunakan untuk menentukan awal dan akhir dari program. Karena seperti bahasa pemrograman pada umumnya, Arduino membaca mulai dari atas hingga kebawah.
TITIK KOMA ;
Setiap baris kode pada Arduino harus diakhiri dengan tanda ;
VARIABLES
Variabel adalah kode program yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada sebuah nama. Yang biasa digunakan diantaranya adalah Integer, Long, Boolean, Float, Character.
int (integer)
Variabel yang paling sering digunakan dan dapat menyimpan data sebesar 2 bytes (16 bits).
long (long)
Biasa digunakan jika nilai datanya lebih besar dari integer. Menggunakan 4 bytes (32 bits).
boolean (boolean)
Variabel yang hanya menyimpan nila TRUE dan FALSE saja. Hanya menggunakan 1 bit saja ;)
float(float)
Digunakan untuk floating point pada nilai decimal. Memory yang digunakan 4 bytes (32 bits).
char(character)
Menyimpan character berdasarkan ASCII kode (contoh: 'A'=65). Menggunakan 1 byte (8 bits).
OPERATOR MATEMATIKA
Digunakan untuk memanipulasi nilai dengan perhitungan matematika sederhana seperti: penjumlahan, pengurangan, sama dengan, dan sebagainya.
= (sama dengan) (contoh x=10*2 (x sekarang jadi 20))
% (persentase) (contoh 12%10 (hasilnya yaitu 2))
+ (penambahan)
- (pengurangan)
* (perkalian)
/ (pembagian)
OPERATOR PERBANDINGAN
Digunakan untuk melakukan perbandingan secara logika.
== (sama dengan) contoh: 15 == 10 FALSE atau 15 == 15 TRUE
!= (tidak sama dengan) contoh: 15 != 10 TRUE atau 15 != 15 FALSE
< (lebih kecil dari) contoh: 15 < 10 FALSE atau 12 < 14 TRUE
> (lebih besar dari) contoh: 15 > 19 TRUE atau 15 > 10 FALSE
STRUKTUR PENGENDALI
Program yang digunakan untuk menentukan sebuah kondisi, dan jika kondisinya sudah terpenuhi maka akan melaksanakan perintah yang sudah ditentukan. Dan saat tidak memenuhi kondisinya juga ada perintah yang dilaksanakan oleh Arduino.
Pertama Arduino akan lihat Kondisi A. Jika terpenuhi, maka akan melaksanakan Kode Perintah A.
Tapi jika TIDAK, Arduino akan lihat Kondisi B. Jika terpenuhi, maka akan melaksanakan Kode Perintah B.
Tapi jika TIDAK juga, maka Arduino akan melaksanakan Kode Perintah C.
Kode diatas digunakan saat kita ingin mengulangi kode atau nilai dalam beberapa kali. Penjelasan detailnya nanti akan dibahas ketika mencoba membuat projek, biar lebih mudah dipahami, OK. ;)
KODE DIGITAL
Digunakan untuk pemrograman yang menggunakan Pin Digital pada Arduino.
Kode diatas digunakan untuk seting mode pin. Pin adalah nomer pin yang akan digunakan, kalo kamu pake Arduino Uno, pin Digitalnya dari 0-13. dan mode sendiri bisa berupa INPUT atau OUTPUT.
Contoh:
Dan seperti yang sudah saya bilang untuk kode pinMode itu ada didalam void setup.
Kode diatas digunakan pin INPUT, untuk membaca nilai sensor yang ada pada pin. Dan nilainya hanya terbatas pada 1 (TRUE), atau 0 (FALSE).
Contoh:
Kode digitalRead kita masukan dalam void loop.
Kode diatas digunakan untuk pin OUTPUT yang sudah kita seting apakah akan diberikan HIGH (+5V), atau LOW (Ground).
Contoh:
Dan untuk kode digitalWrite tentu saja kita masukan dalam void loop.
Meskipun Arduino adalah perangkat digital, tapi kita masih bisa menggunakan fungsi Analognya pada pin Digital Arduino. Tapi hanya beberap pin saja, yang biasa kita sebut PWM (Pulse With Modulation). Pada Arduino Uno memiliki 6 pin PWM, yaitu: 3,5,6,9, 10, dan 11.
Dengan begini nilai yang dihasilkan menjadi bervariasi dari 0-225, itu setara dengan 0-5V.
Contoh:
Dan untuk kode analogWrite juga kita masukan dalam void loop.
KODE ANALOG
Kode analog ini digunakan ketika ingin menggunakan pin Analog pada Arduino. Untuk Arduino Uno pin Analog dari A0-A5. Dan karena ini pin Analog maka hanya bisa kita gunakan sebagai INPUT saja. Dan juga tidak perlu menulis pinMode pada void setup.
Kode diatas digunakan untuk membaca nilai pada sensor Analog. Yaitu antara 0-1024.
Contoh:
CATATAN: Kode dalam Arduino adalah Case Sensitive. Maksudnya penggunaan huruf kecil atau huruf besar sangat berpengaruh.
bahasa pemrograman Arduino mirip bahasa C yang digunakan pada AVR. Akan tetapi lebih sederhana, dan lebih mudah untuk dipelajari. Ada yang bilang juga bahwa bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa processing.
Bagi saya bahasa pemrograman yang digunakan pada Arduino adalah bahasa pemrograman Arduino ;) hehe
Nah pada kelas ini saya ingin mengajak kamu untuk belajar Bahasa Pemrograman Dasarnya. Penting sekali, supaya saat dipembahasan selanjutnya saya kasih kamu contoh program. Kamu sudah bisa memahami dan tidak bingung, karena kamu sudah tahu dasarnya. Ok!
Baiklah kita akan mulai dari:
void setup() {
// semua kode yang disini akan dibaca sekali oleh Arduino
}
void loop() {
//semua kode yang ada disini akan dibaca berulang kali (terus menerus) oleh Arduino
}
Semua kode program yang ada dalam void setup akan dibaca sekali oleh Arduino. Biasanya isinya berupa kode perintah untuk menentukan fungsi pada sebuah pin. Contoh kodenya seperti:
pinMode(13, OUTPUT); // menentukan pin 13 sebagai OUTPUT
pinMode(3, INPUT); // menentukan pin 3 sebagai INPUT
Adapun untuk komunikasi antara Arduino dengan komputer, menggunakan:
Serial.begin(9600); // untuk komunikasi Arduino dengan komputer
Semua kode program yang ada di void loop akan dibaca setelah void setupdan akan dibaca terus menerus oleh Arduino. Isinya berupa kode-kode perintah kepada pin INPUT dan OUTPUT pada Arduino. Contoh kodenya seperti:
digitalWrite(13, HIGH); //untuk memberikan 5V (nyala) kepada pin 13.
digitalWrite(13, LOW); //untuk memberikan 0V (mati) kepada pin 13.
analogWrite(3, 225); //untuk memberikan nilai 225 (setara dengan 5V) kepada pin 3.
Adapun untuk menampilkan nilai pada sebuah sensor di Serial Monitor, bisa menggunaka:
Serial.print(namasensor); //menampilkan nilai sensor yang disimpan di variabel nama sensor
Untuk menampilkan teks, bis menggunakan:
Serial.print("Selamat Datang"); //menampilkan teks Selamat Datang pada Serial Monitor
Dan untuk membuka Serial Monitor sendiri pada Arduino, bisa dengan memilih menu Tools kemudian pilih Serial Monitor. Atau dengan menekan kombinasi CTRL+SHIFT+M di keyboard. Atau bisa juga dengan meng-klik ikon Kaca Pembesar di Arduino, seperti gambar dibawah ini:
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MARI BAHAS LEBIH DETAIL LAGI!
Kamu bisa membuat catatan pada program dan tidak akan dibaca oleh Arduino, dengan cara mengetikan // kemudian mengetikan catatannya, seperti:
void loop() {
// catatan pada baris ini tidak akan dibaca oleh program
}
Tapi pemakaian tanda // hanya berfungsi untuk catatan satu baris saja, jika kamu ingin membuat catatan yang panjang yaitu berupa paragraf. Maka pertama kamu ketikan /* lalu ketikan catatan kamu, dan jika sudah selesai tutup dengan kode */ . Contohnya seperti:
void loop() {
/* apapun yang kamu mau ketikan disini tidak
akan dibaca oleh program
sepanjang apapun kamu mengetiknya
*/
}
KURUNG KURAWAL {}
Digunakan untuk menentukan awal dan akhir dari program. Karena seperti bahasa pemrograman pada umumnya, Arduino membaca mulai dari atas hingga kebawah.
void loop()
{
....program
....program
....program
}
TITIK KOMA ;
Setiap baris kode pada Arduino harus diakhiri dengan tanda ;
void setup(){
pinMode(13, OUTPUT);
}
void loop(){
digitalWrite(13, HIGH);
}
VARIABLES
Variabel adalah kode program yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada sebuah nama. Yang biasa digunakan diantaranya adalah Integer, Long, Boolean, Float, Character.
int (integer)
Variabel yang paling sering digunakan dan dapat menyimpan data sebesar 2 bytes (16 bits).
long (long)
Biasa digunakan jika nilai datanya lebih besar dari integer. Menggunakan 4 bytes (32 bits).
boolean (boolean)
Variabel yang hanya menyimpan nila TRUE dan FALSE saja. Hanya menggunakan 1 bit saja ;)
float(float)
Digunakan untuk floating point pada nilai decimal. Memory yang digunakan 4 bytes (32 bits).
char(character)
Menyimpan character berdasarkan ASCII kode (contoh: 'A'=65). Menggunakan 1 byte (8 bits).
OPERATOR MATEMATIKA
Digunakan untuk memanipulasi nilai dengan perhitungan matematika sederhana seperti: penjumlahan, pengurangan, sama dengan, dan sebagainya.
= (sama dengan) (contoh x=10*2 (x sekarang jadi 20))
% (persentase) (contoh 12%10 (hasilnya yaitu 2))
+ (penambahan)
- (pengurangan)
* (perkalian)
/ (pembagian)
OPERATOR PERBANDINGAN
Digunakan untuk melakukan perbandingan secara logika.
== (sama dengan) contoh: 15 == 10 FALSE atau 15 == 15 TRUE
!= (tidak sama dengan) contoh: 15 != 10 TRUE atau 15 != 15 FALSE
< (lebih kecil dari) contoh: 15 < 10 FALSE atau 12 < 14 TRUE
> (lebih besar dari) contoh: 15 > 19 TRUE atau 15 > 10 FALSE
STRUKTUR PENGENDALI
Program yang digunakan untuk menentukan sebuah kondisi, dan jika kondisinya sudah terpenuhi maka akan melaksanakan perintah yang sudah ditentukan. Dan saat tidak memenuhi kondisinya juga ada perintah yang dilaksanakan oleh Arduino.
if(kondisi A)
{
Kode Perintah A
}
else if(kondisi B)
{
Kode Perintah B
}
else
{
Kode Perintah C
}
Pertama Arduino akan lihat Kondisi A. Jika terpenuhi, maka akan melaksanakan Kode Perintah A.
Tapi jika TIDAK, Arduino akan lihat Kondisi B. Jika terpenuhi, maka akan melaksanakan Kode Perintah B.
Tapi jika TIDAK juga, maka Arduino akan melaksanakan Kode Perintah C.
for(int i = 0; i < #repeats; i++)
{
Kode Perintah
}
Kode diatas digunakan saat kita ingin mengulangi kode atau nilai dalam beberapa kali. Penjelasan detailnya nanti akan dibahas ketika mencoba membuat projek, biar lebih mudah dipahami, OK. ;)
KODE DIGITAL
Digunakan untuk pemrograman yang menggunakan Pin Digital pada Arduino.
pinMode( pin, mode);
Kode diatas digunakan untuk seting mode pin. Pin adalah nomer pin yang akan digunakan, kalo kamu pake Arduino Uno, pin Digitalnya dari 0-13. dan mode sendiri bisa berupa INPUT atau OUTPUT.
Contoh:
pinMode(13, OUTPUT); // artinya pin 13 digunakan sebagai OUTPUT
pinMode(7, INPUT); // artinya pin 7 digunakan sebagai INPUT
Dan seperti yang sudah saya bilang untuk kode pinMode itu ada didalam void setup.
digitalRead(pin);
Kode diatas digunakan pin INPUT, untuk membaca nilai sensor yang ada pada pin. Dan nilainya hanya terbatas pada 1 (TRUE), atau 0 (FALSE).
Contoh:
digitalRead(13); // artinya kode akan membaca nilai sensor pada pin 13
Kode digitalRead kita masukan dalam void loop.
digitalWrite(pin, nilai);
Kode diatas digunakan untuk pin OUTPUT yang sudah kita seting apakah akan diberikan HIGH (+5V), atau LOW (Ground).
Contoh:
digitalWrite(13, HIGH); // artinya pin 13 kita diberi tegangan +5V
digitalWrite(13, LOW); // artinya pin 13 kita diberi tegangan 0 / Ground
Dan untuk kode digitalWrite tentu saja kita masukan dalam void loop.
analogWrite(pin, nilai);
Meskipun Arduino adalah perangkat digital, tapi kita masih bisa menggunakan fungsi Analognya pada pin Digital Arduino. Tapi hanya beberap pin saja, yang biasa kita sebut PWM (Pulse With Modulation). Pada Arduino Uno memiliki 6 pin PWM, yaitu: 3,5,6,9, 10, dan 11.
Dengan begini nilai yang dihasilkan menjadi bervariasi dari 0-225, itu setara dengan 0-5V.
Contoh:
analogWrite(3, 150); // artinya pin 3 diberikan nilai sebesar 150
Dan untuk kode analogWrite juga kita masukan dalam void loop.
KODE ANALOG
Kode analog ini digunakan ketika ingin menggunakan pin Analog pada Arduino. Untuk Arduino Uno pin Analog dari A0-A5. Dan karena ini pin Analog maka hanya bisa kita gunakan sebagai INPUT saja. Dan juga tidak perlu menulis pinMode pada void setup.
analogRead(pin);
Kode diatas digunakan untuk membaca nilai pada sensor Analog. Yaitu antara 0-1024.
Contoh:
analogRead(A0); // artinya kode akan membaca nilai sensor pada pin AO.
CATATAN: Kode dalam Arduino adalah Case Sensitive. Maksudnya penggunaan huruf kecil atau huruf besar sangat berpengaruh.
Popular Posts
-
Sytem Pneumatic dalam dunia industri 13 November 2014 di persentasikan oleh kelompok 2 dalam perkuliahan Otomasi industri with bapak ...
-
ARDUINO UNO bahasa pemrograman Arduino mirip bahasa C yang digunakan pada AVR. Akan tetapi lebih sederhana, dan lebih mudah untuk dipelaja...
Blogger templates
Categories
Blogroll
Blog Archive
- November 2017 (5)
- Oktober 2017 (1)
About
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Copyright ©
Ilmu Mekatronika | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com